Kumpulan Puisi
Puisi Ulang Tahun Menyentuh Hati
Banyak yang menurut saya salah tindakan, maksudnya ketika kita, mereka, kamu siapa saja merayakan Ulang Tahun dengan berpesta meriah. apakah kalian tahu ? ketika kita Tlang Tahun, umur kita berkurang, masa hidup kita di dunia berkurang 1 tahun. harusnya kita sedih… bagaimana kalian selama 1 tahun kemarin ? apakah kalain rayain, kalian sudah mempersiapkan segala sesuatu jika pas 1 hari setelah merayakan ulang tahun lalu kalian meninggal ?. namun ada juga sebagian orang yang beranggapan “justru karena kita hidup di dunia ini cuma 1x”, jadi bersenang-senanglah… lalu bagaimana menurut kalian ?
Sebuah Cerita Dari Kamarku
Sebelumnya telah benar-benar kukatakan padamu
Tentang cerita dinding kamar yang dicoreti waktu
Huruf-huruf jatuh dan berlalu lalang
Serupa kepadatan jalan-jalan kota di garis kepalamu
Ah,.. kueja persatu
Nama Tuhankah itu?
Tanah yang kucuri dari kelopak matamu
Telah menjelma badik di tanganku
Dan siapkah kau menerimanya
Untuk kau lesapkan di dadaku?
Dan darah yang harus diterima dinding-dinding itu
Pasti kan menjelma doa
Yang merambat di keningmu saat kau terjaga
Aku benar-benar ingin tertawa
Sepasang luka saling menghabisi di ranjangnya
Kemudian mereka bercinta
Aku semacam puisi yang mereka tulis saat terbata!
Aih! Di mana surat-surat dari bunda
Yang telah kutata rapi di meja belajarku?
Aku telah benar-benar lupa harus menciumnya
Mari-mari ke mari!
Telah kuseduhkan kopi dan secangkir puisi
Kemarilah wajah-wajah kuyu
Telah kuasah badikku
Juga segenggam melati
Yang kan merangkai kerandamu
Batu-batu di halaman rumah telah membuang muka
Dari langit yang hanya bisa bercerita tentang dosa-dosa
Karena telah kucuri bulan merah perawan diam-diam
Yang diam-diam pula menyingkap hari matiku
Puisi Cinta
Kekasih…
Laksana cermin dalam resonansi jiwa
Yang menggetarkan palung hati hingga keraga
Dan menghantarkan kehangatan bara
dari bekunya hati sang kelana
Kekasih…
kesetiaan agung pada dera kerinduan
laksana pantai menanti ombak dalam pelukan
yang teredam pada dalamnya kebisuan
Kekasih…
seperti bunga yang menjaga tingginya kuncup
pucuk-pucuk kasihmu tak juga meredup
mencumbui lautan sukma yang kuyup
dalam serenade desiran angin sayup
Kekasih…
karang-karang kesabaran yang tumbuh di lubuk kalbu
meleburkan kebimbangan sang peragu
saat luka kuburkan semburat hasrat perindu
dari kelam kelabu cerita lalu
Kekasih…
butiran hujan yang jatuh selayak mutiara
terbungkus rapi dalam kado asa
untuk kau buka jika saatnya tiba
andai mampu kusibak jendela masa
Kekasih…
sanjung puji dalam serambi janji
terucap lugas pada paras sejati
demi ikrar atas cinta suci
rekatkan dua hati yang terpatri
Mawar Fadilla Amelia
Mawar Fadilla Amelia…
Sebaris kata membentuk nama, nama yang kan selalu terukir indah dalam lubuk hatiku…
saat ini.. saat kutulis ungkapan isi hati ini aku fikirkan kamu…
karna yang ada pada dirimu janjikan semua yang kuharapkan selama ini…
Mawar….
Senyumu janjikan kehangatan dalam diriku….
Nada suaramu janjikan aku kan lupakan rasa dukaku….
Tutur katamu janjikan sejuta harapan untukku…
Mawar…
Aku tak pernah tahu apa arti cinta, kasih, dan sayang…
Karna yang kutahu selama ini…
Cinta adalah perasaan ingin memiliki….
Kasih adalah perasaan ingin memberi….
Sayang adalah perasaan ingin melindungi…
Benarkah itu ???
Mawar….
Bolehkan aku mencintaimu dengan segala kekuranganmu ?
Bolehkan aku mengasihimu dengan sepenuh hatiku ?
Bolehkan aku menyayangimu dengan segala kekuatanku ?
Mawar…
Saat mata mulut ini mulai tak bisa mengeluarkan kata-kata… hanya satu kata yang ingin kuucapkan bahwa….
“aku sayang kamu”
Seja o primeiro a comentar
Post a Comment